MarioQQ

Saturday, July 8, 2017

Terjatuh Dari Tempat Tidur



Gedebuukk!!!
Huwwwwwwwwaaaa!!!
Kedua suara itu sudah pasti akan menghebohkan malam-malam yang tenang…
….
Game BandarQ Waktu aku kecil dulu, beberapa kali salah satu diantara kami terjatuh dari tempat tidur. Keglundung istilahnya. (-terguling-). Kadang sakitnya sih tak seberapa, tapi kaget dan dongkol karena terbangun tiba-tiba itulah yang menjengkelkan.
Aku ingat, aku pernah terjatuh dengan posisi telentang. Bagian kepala rasanya seperti dihantam batu besar! Pernah juga aku terjatuh dalam posisi telungkup. Rasanya sama saja sakitnya. Mama atau papa selalu tergopoh mendatangi kami dan bergegas menolong. Mereka akan mengangkat anak yang jatuh, lalu menggendong dan memeluknya.
Kami akan dibawa ke ruang makan dan terus dipeluk di situ. Lalu papa atau mama, segera mengambil segelas air putih dan meminumkannya pada kami. Uh…kadang aku tak ingin meminumnya…
rasanya aneh sekali saat aku tersedu-sedu begitu dan terpaksa harus meminum air tak berasa itu… kadang aku menolak dan lebih memilih melanjutkan tangis… πŸ™‚  tapi entah bagaimana, papa dan mama selalu berhasil membuatku meminum air itu.
“Minum dulu, sedikiiitt aja…”, begitu bujuk mereka.
Tapi…hey! ajaib lho… seteguk dua teguk air bisa membuatku lebih tenang… meski kadang rasa ingin menangis karena jengkel dan gusar itu masih ada, oho… air putih itu mampu meredakan keinginanku untuk melanjutkan tangis. Lalu papa atau mama memeriksa kepala kami, apakah kami terluka serius, berdarah atau tidak. Biasanya sih ada memar atau benjolan yang nyeri rasanya.. apalagi kalau disentuh..
Setelah kami tenang, barulah kami diantar lagi ke tempat tidur.
Aku ingat, kalau salah seorang di antara kami terjatuh, dan geger riuh menangis karenanya, seluruh penghuni rumah ikut terbangun. Simbah buyutku, dan Bu Sum, -nenekku yang nyentrik itu,- ikut terbangun dan mendatangi kami. Walau aku merasa kasihan pada para sepuh itu yang terganggu tidurnya, well, ada sedikit  rasa senang juga karena aku merasa diperhatikan..  hihi… πŸ™‚
Aku tak ingat apa yang mereka katakan, tapi yang jelas, ucapan mereka membuatku merasa sangat berarti…
Paginya, kedua nenek itu akan menanyakan keadaan kami.
“Siapa yang jatuh tadi malam?”
weleh, Mbah… baru semalam, masak udah lupa sih?
“Mimpi apa semalam sampai bisa jatuh?”.
Nggak ngimpi, tau-tau udah nglekar aja di lantai… πŸ™‚
Kadang mereka ikut memeriksa benjolan di kepala kami.
Beberapa kali aku ikut terbangun karena tangisan saudariku yang terjatuh dari tempat tidur. Aku ingin ikut juga ke kamar makan, ingin ikut melihat si korban. Biasanya sih, kami dilarang ikut keluar kamar, dan hanya bisa mendengarkan kesibukan di luar kamar. Tak jarang, sebelum korban kembali ke tempat tidur, kami sudah terlelap lagi… hmm…dasar anak-anak…
****
Tempat tidur kami sangat besar. Terbuat dari besi dengan empat tiang mencuat sebagai penyangga kelambu. Masih ingat kan model tempat tidur jadul begini?
Di tempat tidur itulah, kami kruntelan dikelonin mama. Tempat favoritku adalah di ujung tempat tidur yang berpagar, merapat ke dinding, tepat di sebelah kanan mama. Lalu disebelah kiri mama, adikku nomer tiga, berdampingan dengan kakakku di ujung satunya. Saat adik bungsuku lahir, kakakku pindah ke tempat tidur yang lebih kecil.
Nah, tempat tidur jadul begitu kan lumayan tinggi… jadi saat kami terjun bebas dari situ, bisa dibayangkan sakitnya dan kerasnya suara gedebugnya… πŸ™‚
Pernah, aku terbangun karena mama berusaha memindahkanku dari pinggir tempat tidur…hufff… nyaris!
Aku ingat, sekali waktu aku terbangun tepat di pinggir tempat tidur.
Mingklik-mingklik… Agen Game BandarQ
Aku tahu aku akan jatuh, tapi aku tak bisa menolong diri sendiri, dan dalam keadaan sadar, aku terjun bebas menyongsong lantai yang dingin.. *halah…
Pecah tangisku. Sakitnya tak seberapa, tapi dongkolnya tak kepalang!
Hanya mama dan papa yang tahu, polah kami saat tidur.. jungkir balik tak karuan… hihihi..
****
Saat SMA, aku tinggal di asrama. Tempat tidur kami kecil, dan jujur, aku takut terguling dari tempat tidur… kan malu sudah segede itu…
lucunya, posisi tidurku jadi sangat tenang. Begituuu… saja dari awal tidur sampai terbangun paginya. Sampai teman-temanku berkomentar, tidurku seperti mayat.. hahahaha…
Begitupun saat kuliah, aku harus tidur di tempat tidur kecil, di tempat tidur tingkat lagi! wahh… sebagai anak baru di unit, mau nggak mau harus mau, kerena suster kepala yang menentukan begitu.. untunglah aku  nggak pernah jatuh dari tempat tidur sesempit itu πŸ™‚
****
Tadi pagi menjelang subuh, tengah aku bermimpi berdiri di pinggir pantai dan bersiap menggeliat bebas meregangkan otot yang kaku… kurasakan aku bergerak dan tiba-tiba aku terbangun… tepat di pinggir tempat tidur!
Sadarlah aku, I was about to fall
mingklik-mingklik once again!
Persis sama yang kualami puluhan tahun lalu. Aku sadar, tapi tak bisa menolong diri sendiri…aku masih bisa berpikir cepat, kalau aku jatuh, lebih susah lagi untuk bangun karena celah antara tempat tidur dan dinding sedemikian sempit.. Refleks kugunakan siku kiriku untuk menekan dinding dan menahan tubuh. Uh, konyolnya posisi begitu. Dan menjengkelkan betul, badanku terlalu berat ke sisi luar. Yang bisa kulakukan sambil masih agak mengantuk, adalah memelorotkan diri ke celah itu. Sukses aku berlutut di celah itu, lalu hendak beranjak naik lagi ke tempat tidur sambil mengomel dalam hati…
Tarrraaa!!! Saat itulah suamiku terbangun dan melihatku dalam posisi maha aneh begitu. Uuhh…maluuuu….!!
Pasti dipikirnya aku benar-benar terjatuh dari tempat tidur.. eh, gue enggak jadi jatooohhh.. tawuuu… *jiah, masih ngeles lagi…BandarQ
Dan terkekeh-kekeh lah kami pagi buta tadi… dan adegan selanjutnya bisa ditebak… πŸ™‚
Eng….ing….eng….
Tidor lage laahh! what else coba?
****

Anda punya pengalaman keglundung?
Share:

0 comments:

Post a Comment

Copyright © NetTv | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com